Mengapadalam al-quran di jelaskan kisah orang-orang terdahulu yang durhaka seperti Qarun, fir'aun, Namrud? jelaskan!. allah telah memberikan contoh orang2 yang tidak patut untuk di contoh agar mereka tau mana yang seharusnya di lakukan dan mana yang seharusnya tidak di lakukan . 12 votes Thanks 35. GaztonBatam Allah mereka oarangIlustrasi Orangtua Memarahi AnakTak sedikit orang tua yang menuntut putra-putrinya berbakti kepada orang tua. Tetapi dia sendiri tak paham bahwa ada pula sebutan ayah yang durhaka kepada anaknya. Jika anak durhaka nasib hidupnya sia-sia, begitupun orang tua yang durhaka kepada pada masa Umar bin Khattab ada seorang ayah yang menyeret putranya untuk dihadapkan kepada Amirul Mukminin. Di depan Umar, orang tua itu mengadukan kelakuan putranya yang tak mau menghormati dan durhaka padanya. “Mohon nasehati dia, wahai Amirul mukminin!” kata orang tua lalu menasehati anak lelaki itu. “Apa kamu tak takut kepada Tuhan-mu sebab ridha-Nya tergantung ridha orang tuamu.” Tak disangka-sangka anak itu berbalik tanya “Wahai Khalifah! Apa di samping terdapat perintah anak berbakti kepada orang tua, terdapat juga ajaran orang tua bertanggung jawab kepada anaknya?”.Umar bin Khattab menjawab “Ya, benar ada! Seharusnya seorang ayah menyenangkan dan mencukupi nafkah istri sekaligus ibu dari putra-putrinya, memberikan nama yang baik kepada putra-putrinya, serta mengajari putra-putrinya Al-Quran dan ajaran agama lainnya.”Mendengar penjelasan Amirul Mukminin, anak laki-laki itu membalas “Jika demikian, bagaimana aku berbakti kepada ayahku? Demi Allah, ayahku tak sayang kepada ibuku yang diperlakukan tak ubahnya seorang hamba sahaya. Sekali-kalinya dia mengeluarkan uang untuk ibuku, sebanyak 400 dirham untuk menebus ibuku. Dia juga tak menamaiku dengan nama yang baik Aku dinamai ayahku dengan nama “Juala” Jadian. Dia juga tak mengajariku mengaji, satu ayat pun!”Seketika itu Umar bin Khattab berpaling, matanya memandang tajam ke arah orang tua anak itu, sambil berkata “Kalau begitu bukan anakmu yang durhaka, tetapi kamulah orang tua durhaka!”Jadi, ayah yang durhaka tanda-tandanya adalah 1 tidak menyayangi secara lahir-batin istri yang menjadi sumber belajar pertama kali anak kandungnya. 2 berkata kasar dan tidak memanggil putra-putrinya dengan sebutan yang baik. 3 tidak mendidik putra-putrinya dengan pendidikan yang baik dan bermanfaat untuk masa depan al-Qayyim al-Jauzi dalam kitab “Tuhfat al-Maudud” juga pernah berkata “Barangsiapa menyia-nyiakan pendidikan yang berguna untuk masa depan anaknya dan putra-putrinya dibiarkan begitu saja, maka sungguh dia menjadi orang tua yang paling merugi. Kebanyakan anak menjadi rusak moralitasnya disebabkan faktor orang tua yang menyia-nyiakan pendidikan anaknya. Akibatnya anak itu tak berkembang akal pikirannya dan tak mendatangkan manfaat di masa depannya untuk kedua orangtuanya.”Oleh sebab itu, sebagai orang tua, terutama ayah, sepatutnya mencurahkan pikiran, tenaga, dan finansialnya untuk masa depan serta pendidikan buah hatinya. Berapa banyak yang dicurahkan orang tua untuk putra-putrinya semua adalah bernilai sedekah dan akan dilipatgandakan oleh Allah dari tulisan M. Ishom el-Saha Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Banten KeadaanNabi Yunus AS setelah Meninggalkan Kaumnya. Ketika kaumnya telah bertobat dan kembali ke jalan yang benar, nasib Nabi Yunus AS berada di ujung tanduk. Di tengah pelayaran, tiba-tiba datang ombak besar yang diikuti tiupan angin kencang sehingga menyebabkan keseimbangan kapal terganggu.
Kisahnya Alqomah adalah seorang ahli ibadah. Tatkala dia dalam sakaratul maut, lidahnya tidak dapat mengucapkan kalimat Laa Ilaaha illalloh. Rasul shallallahu alaihi wasallam pun mendatanginya seraya bertanya kepada para sahabatnya, “Apakah ibunya masih hidup?” Jawab mereka, “Masih.” Sang ibu pun dihadirkan, lantas menjelaskan bahwa dirinya telah mengutuk si anak Al-Qomah disebabkan dia lebih mengutamakan istrinya daripada dirinya. Nabi shallallahu alaihi wasallam meminta kepada sang ibu untuk mencabut kutukannya. Namun dia tidak bersedia, lantaran sudah kadung terlanjur–red sakit hati. Akhirnya Nabi shallallahu alaihi wasallam pun menyuruh para sahabatnya agar mengumpulkan kayu bakar untuk membakar Al-Qamah, supaya lekas mati. Bagaimanapun juga, sebagai seorang ibu, dia tak tega putranya mengalami nasib seperti itu, lalu mencabut kutukannya. Sedetik kemudian Al-Qamah mampu mengucapkan Laa Ilaaha Illallah. Lalu wafatlah dia.” Kisah ini sangat masyhur dan laris, dipasarkan oleh para khatib di mimbar-mimbar, dan masyhur disampaikan di sekolah-sekolah terutama dalam buku-buku kurikulum atau dalam acara yang biasa disebut sebagai “Hari Ibu” yaitu pada tanggal 22 Desember Masehi. Takhrij Kisah Kisah ini diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi dalam Al-Maudhu’at 3/37. Al-Uqaili dalam Adh-Dhu’afa Al-Kabir 3/461, Al-Khara’iti dalam Masawi’ Al-Ahlaq 120, al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman 6/197 dari jalan Faid Abu Warqa’ dari Abdullah bin Abi Aufa. Derajat Kisah MAUDHU’. Letak kecacatan kisah ini karena pada sanadnya terdapat rowi yang bernama Faid Abul Warqo’. Oleh karenanya, Al-Haitsami berkata “Hadits riwayat Ath-Thabaroni dan Ahmad secara ringkas sekali, tetapi dalam sanadnya terdapat seorang rawi yang bernama Faid Abu Warqa’, dia seorang yang matruk ditinggalkan.” Imam Ahmad berkata, “Matruk.” Ibnu Ma’in berkata, “Lemah dan tidak dipercaya.” Abu Hatim berkata “Hadits-haditsnya dari Abdullah bin Abi Aufa adalah batil termasuk hadits ini–pent. Seandainya ada orang yang bersumpah bahwa seluruh haditsnya Faid bin Abu Warqa’ palsu, tidaklah dia disebut seorang pengecut.” Imam Bukhari berkata, “Munkarul Hadits.” Al-Hakim berkata, “Dia meriwayatkan dari Abdullah bin Abi Aufa hadits-hadits maudhu’ palsu.” Komentar Ulama 1. Ibnul Jauzi juga berkata “Hadits ini tidak shahih dari Rasulullah.” 2. Imam Adz-Dzahabi menyebutkan kisah ini secara ringkas dan berkata “Termasuk musibah Dawud bin Ibrahim adalah perkataannya “Menceritakan kami Ja’far bin Sulaiman, menceritakan kami Faid dari Ibnu Abi Aufa.” Kemudian beliau Adz-Dzahabi menyebutkan kisah ini lalu berkata, “Faid adalah seorang yang hancur.” 3. Al-Hafizh Ibnu Hajar juga mengatakan hal serupa dalam Lisanul Mizan 3/8. 4. Al-Hafizh Al-Haitsami berkata dalam kitabnya Majma’uz Zawaid 8/271, “Hadits riwayat Ath-Thabaroni dan Ahmad secara ringkas sekali, tetapi dalam sanadnya terdapat seorang rawi yang bernama Faid Abu Warqa’, dia seorang yang matruk.” Kisah ini juga dilemahkan oleh para ulama lainnya seperti al-Uqaili, al-Baihaqi, al-Mundziri, adz-Dzahabi, Ibnu Arraq, asy-Syaukani dan sebagainya. Kesimpulannya, hadits ini adalah maudhu’, tidak shahih. Siapakah Alqomah Sebenarnya?! Nama Alqomah dalam kisah ini tidak jelas dan tersembunyi. Nampaknya, nama Alqomah hanyalah dibuat-buat oleh para pemalsu hadits. Sebab, sahabat Nabi yang bernama Al-Qamah sangat jauh dari kisah batil ini. Hal tersebut sangat jelas bagi mereka yang membaca sejarah sahabat yang bernama Al-Qamah seperti dalam kitab Al-Ishobah 4/262 no. 5654-5474 oleh Ibnu Hajar dan Usdul Ghabah 4/81 oleh Ibnu Atsir. Oleh karena itu, dalam kisah ini kita tidak mendapati secara jelas namanya, baik ayah, kakek, nama qabilah, kunyahnya dan lain sebagainya. Wallahu a’lam. Sumber
Utsmanberkata, "Engkau benar wahai Abu Aqil -Kunyah Labid-.". Labid berkata, "Dan setiap kenikmatan itu pasti akan sirna keberadaannya.". Utsman berkata, "Engkau dusta, kenikmatan surga tidak akan berakhir.". Labid berkata, "Wahai kaum Quraisy demi Allah, teman kalian ini tidak pernah diganggu, sejak kapan hal ini terjadi pada kalian?". Kisah Nabi yang Istrinya - Di dalam Al Qur'an banyak dikisahkan tentang orang-orang yang beriman kepada Allah seperti para Nabi, Rasul, Lukmanul Hakim dan lainnya. Begitu juga orang-orang yang ingkar kepada-Nya seperti Qarun, Fir'aun dan yang Mana’ Al-Qattan dalam Mabahis fi Ulum al-Qur’an Kisah didalam Al-Qur’an bertujuan untukPertama, menjelaskan dasar-dasar dakwah Nabi Muhammad dan dasar Syariat Nabi menguatkan hati Nabi dan Umatnya akan kebenaran Agama Islam serta pertolongan Allah dan terkalahkannya segala Membenarkan adanya para Nabi sebelum Nabi Muhammad serta sebagai pengingat kisah Membenarkan dakwah Nabi Muhammad tentang kabar orang-orang sebagai ibarat atau petuah kehidupan yang dapat diambil pelajaran yang Nabi Nuh AlaihissalamKisah Nabi Nuh AlaihissalamAda kisah menarik yang perlu dibahas disini yaitu beberapa Nabi yang diuji oleh Allah tentang masalah keluarga terutama istrinya yang ingkar tak mau beriman kepada Allah serta mengkhianati ini sesuai penjelasan dalam surat Al Qur'an yang berbunyiضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَتَ نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ ۖ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَArtinya Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya masing-masing, maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari siksa Allah; dan dikatakan kepada keduanya "Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk jahannam" QS. At Tahrim 10.Nabi Nuh merupakan salah satu Nabi yang diberikan umur panjang bahkan sampai ratusan tahun lamanya. Imam Suyuthi dalam kitab Al Itqan mengutip pendapat Imam Al Hakim yang menjelaskan bahwa Nabi Nuh berarti Nabi yang banyak menangis. Alasannya adalah karena ia sering menangisi dirinya sendiri. Sedangkan namanya adalah Abdul juga Menurut Imam Ibnu Jarir, Nabi Nuh lahir setelah 126 tahun meninggalnya Nabi Adam Alaihissalam. Menurut Imam Nawawi dalam kitab At Tahdhib menyatakan bahwa Nabi Nuh termasuk Nabi yang diberikan umur paling panjang dibanding Nabi yang Nuh berdakwah siang dan malam agar umatnya beriman kepada Allah dan tak menyekutukannya dengan apapun. Sayangnya, dakwah perjuangannya ini tak diterima dengan baik oleh istrinya sendiri begitu juga termasuk orang yang mengkhianati perjuangan Nabi Nuh dalam urusan keimanan kepada Allah membinasakan kaumnya bersama istri dan puteranya yang bernama Kan'an dengan adanya banjir besar yang melanda seluruh kisah ini dapat dipahami bahwa hidayah merupakan anugerah Allah yang harus disyukuri, sekelas Nabi pun tak mampu merubah istri dan anaknya untuk menjadi beriman kepada Allah dan rasulnya.MAS . 92 172 439 84 151 145 470 57